Literasi Keuangan Digital? Seberapa Penting Perannya?

literasi keuangan digital

Literasi Keuangan Digital. Dalam berbagai aktivitas, setiap orang tentu sudah sangat familiar dengan yang Namanya teknologi digital. Apalagi Ketika bertransaksi dengan teknologi digital, semuanya menjadi terasa lebih mudah dan praktis dilakukan. Selain itu, penting juga Anda mempelajarinya.

Baca Juga : Pinjaman Jangka Panjang untuk Memenuhi Segala Kebutuhan

Digital financial literacy atau DFL, adalah keterampilan, pengetahuan, kompetensi dan keyakinan unuk memakai produk maupun layanan keuangan berbasis digital secara aman agar dapat membuat keputusan finansial dengan tepat.

Definisi

Literasi keuangan adalah keterampilan, keyakinan, dan pengetahuan yang dapat mempengaruhi sikap maupun perilaku dalam meningkatkan kualitas untuk mengambil keputusan dan juga pengelolaan keuangan.

Berbeda dengan literasi digital yang ditambah pengetahuan kecakapan dalam menggunakan alat-alat teknologi dan alat komunikasi untuk mempermudah transaksi digital.

Alasan Penggunaan Literasi Keuangan Digital

Ada beberapa alasan kenapa Anda harus paham mengenai literasi keuangan secara digital ini, di antaranya :

1. Beberapa lembaga keuangan saat ini menjual produknya melalui digital

Tujuan dari pemanfaatan teknologi digital di era modern ini terutama bagi lembaga keuangan yaitu untuk menjangkau konsumen lebih luas lagi, artinya tidak terbatas hanya pada area sekitarnya saja.

Sehingga bisa menjangkau hingga berbagai pelosok. Selain itu, perusahaan bisa memangkai biaya produksi dan jgua biaya operasioanl.

Bagi anda yang baru kali pertama menggunakan teknologi digital terkait pembiayaan, maka akan menemukan berbagai macam perusahaan pembiayaan yang bisa anda akses dengan mudah.

Bahkan anda bisa mendaftarkan diri menjadi nasabahnya hanya dengan beberapa persyaratan yang tidak terlalu memberatkan calon nasabah.

2. Faktor keamanan

Salah satu faktor penting yang perlu anda perhatikan adalah faktor keamanan, baik dari perusahaan atau dari nasabah itu sendiri.

Oleh karena itu, khusus bagi anda yang akan mencoba memasuki sistem keuangan digital, sebaiknya lebih memperhatikan perusahaan pembiayaan, apakah sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau belum. Jika ternyata belum terdaftar sama sekali, jangan ragu untuk tidak memilihnya.

Karena semua transaksi dilakukan secara digital, apabila data mengalami kebocoran termasuk informasi pribadi yang anda miliki, tentu saja anda akan menghadapi kerugian besar karena dimanfaatkan oleh perusahaan pembiayaan yang tidak bertanggung jawab.

Bisa jadi karena alasan perusahaan tersebut tidak jelas, tidak terdaftar di OJK, atau istilah lainnya perusahaan bodong.

Berbicara mengenai aplikasi keuangan digital, semua fungsi dan perintah digerakan oleh mesin digital sesuai algoritmanya, sehingga tidak bisa membedakan apakah pengguna merupakan pemilik akun yang sah atau malah oknum yang sedang melakukan pencurian data.

Dari sinilah penting sekali perusahaan membuat Langkah keamanan lewat aplikasi yang ditawarkan untuk nasabah.

Mempermudah Seseorang Mengakses Produk Keuangan

Alasan ini merupakan alasan utama kenapa literasi keuangan digital perlu dipelajari dengan sebaik-baiknya. Hal ini mengingat tujuan akhirnya adalah untuk mempermudah seseorang ketika mengakses produk dan layanan jasa keuangan.

Peran dari literasi keuangan tentu saja untuk membantu meningkatkan keuangan masyarakat yang difokuskan pada sektor keuangan secara tepat dan cepat.

1. Keuangan Digital akan mendominasi sector perekonomian

Mau tidak mau, dalam waktu jangka panjang Kita semua akan menghadapi transaksi keuangan konvensional ke transaksi keuangan digital. Oleh karena itu, literasi keuangan digital sangat berperan penting untuk menjembatani perkembangan ini.

Selain itu, anda juga dituntut mempelajarinya dengan sebenar-benarnya sebagai langkah Persiapan menghadapi keadaan serba digital.

Sehingga bisa disimpulkan literasi keuangan secara digital ini bukan hanya untuk kepentingan bertransaksi saja, melainkan juga sebagai cara dalam memenuhi kebutuhan hidup dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari.

2. Pembatasan Pergerakan Manusia Penyebab Tumbuh Pesat Keuangan Digital

Faktor pemicu lainnya agar literasi keuangan cepat diserap oleh semua kalangan masyarakat selain karena tuntutan zaman, juga karena ada faktor lainnya seperti permasalahan kesehatan yang menyebabkan transaksi harus dilakukan serba digital.

Oleh karena itu, sangat penting bagi anda agar terus mengembangkan diri seputar pengetahuan literasi keuangan secara digital agar tidak ketinggalan zaman menjalani kehidupan sehari-hari yang serba digital.

Tingkat Literasi Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan 4 tingkatan pada literasi keuangan yang bertujuan dalam mengukur tingkat pemahaman seseorang. Berikut pembahasannya :

1. Well Literate

Tingkatan ini lebih ditujukan bagi seseorang yang memiliki tingkat pengetahuan yang kuar dan keyakinan  yang berhubungan dengan produk dan jasa keuangan.

Bahkan bagi yang sudah masuk pada tingkatan Well Literate sudah mampu menerapkan berbagai macam fitur, risiko, manfaat, hak dan kewajiban yang berhubungan dengan produk dan jasa keuangan dengan sangat baik.

2. Sufficient Literate

Pada tingkatan ini, seseorang sudah mampu dan tahu akan literasi keuangan digital seperti jasa keuangan, produk dan jasa yang dirawarkan oleh lembaga pembiayaa. Bahkan sudah memahami berbagai macam fitur, risiko, hak dan kewajibannya. Akan tetapi belum sepenuhnya menerapkan di kehidupan sehari-hari.

3. Less Literate

Di tingkatan ini, seseorang hanya mengetahui pengetahuan yang terbatas mengenai lembaga jasa keuangan baik produk dan jasanya saja, namun untuk fitur, risiko dan hak dan kewajiban tidak terlalu memahaminya.

4. Not Literate

Ini adalah tingkatan paling rendah seseorang dalam mengetahui literasi keuangan secara keseluruhan, bahkan tidak memahami sama sekali berbagai produk dan jasa keuangan sehingga jika ingin bertransaksi secara digital perlu bantuan orang lain sepenuhnya.

Contoh

Di bawah ini akan dijelaskan contoh literasi keuangan secara digital yang dihubungkan dengan tingkatan literasi keuangan Anda.

Contoh :

Dina dan Dani adalah orang yang sama-sama menghasilkan pendapatan bulanan sebesar Rp.5.000.000. Dina adalah seseorang yang masuk pada tingkatan Well Literate, sedangkan Dani adalah seseorang yang masuk pada tingkatan Sufficient Literate.

Bagi Dina, pendapatan bulanan sebesar Rp.5.000.000 akan dialokasikan berikut ini :

  • Pengeluaran wajib bulanan : Rp.3.000.000
  • Dana Darurat : Rp. 300.000
  • Rekening Tabungan : Rp. 700.000
  • Investasi Reksadana : Rp.1.000.000

Rata-rata investasi reksadana bisa mencapai 13 % per tahunnya, sehingga asumsi pendapatan bersih dari reksadana berdasarkan alokasi di atas yaitu Rp.130.000 setiap bulannya. Jika konsisten setiap tahun maka bisa mencapai Rp.1.560.000 dari alokasi investasi rekadana total dalam 1 tahun mencapai Rp.12.000.000.

Karena Dani termasuk ke dalam kategori Sufficient Literate, walaupun sudah tahu bahwa berinvestasi reksadana bisa menguntungkan tapi tidak dilaksanakan sama sekali sehingga Dani pun menghabiskan pendapatan bulanan secara impulsive dan tidak ada perencanaan sekalipun.

Baca Juga : Tips Pinjaman Online untuk Meminimalisir Reject

Tidak ada perencanaan artinya uang di dalam rekening akan habis begitu saja, bahkan akan cenderung konsumtif dan akan habis dalam waktu yang singkat.

Jika disimpulkan dari contoh di atas, maka sudah jelas bahwa literasi keuangan adalah pengetahuan untuk mengambil keputusan yang cerdas untuk masa depan, ditambah dengan literasi keuangan berbasis digital yang dapat mempermudah setiap langkah.

Demikian ulasan tentang definisi, alasan tingkatan serta contoh dari literasi keuangan digital yang perlu anda ketahui agar anda bisa tahu seberapa penting perannya di jaman sekarang ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.