Kliring Adalah: Pengertian, Proses, Jenis-Jenis dan Manfaatnya

kliring adalah

Pengertian

Kliring adalah sebuah proses yang dilakukan oleh bank-bank untuk mempermudah dan mempercepat proses penyelesaian transaksi antar bank yang dilakukan melalui transaksi non-tunai, seperti transfer antar bank atau pembayaran melalui kartu kredit.

Dalam prosesnya, bank-bank yang terlibat dalam transaksi akan bertukar informasi mengenai transaksi tersebut, seperti jumlah uang yang harus ditransfer dan rekening penerima, sehingga transaksi dapat diselesaikan dengan cepat dan akurat.

Proses Kliring

Proses kliring dimulai ketika seorang nasabah melakukan transaksi non-tunai, seperti transfer antar bank atau pembayaran menggunakan kartu kredit.

Setelah transaksi tersebut terjadi, bank nasabah akan mencatat transaksi tersebut di sistemnya dan mengirimkan informasi mengenai transaksi tersebut ke bank penerima.

Kemudian, bank penerima akan memverifikasi informasi yang diterima dari bank nasabah dan melakukan pengecekan terhadap saldo rekening penerima untuk memastikan bahwa transaksi dapat dilakukan.

Setelah semua informasi yang dibutuhkan telah diperiksa dan divalidasi, bank penerima akan mengirimkan informasi mengenai transaksi tersebut kembali ke bank nasabah sebagai konfirmasi bahwa transaksi tersebut telah berhasil dilakukan.

Setelah kedua belah pihak telah melakukan verifikasi dan konfirmasi, bank-bank tersebut akan melakukan kliring untuk menyelesaikan transaksi tersebut.

Dalam proses kliring, bank-bank yang terlibat dalam transaksi akan bertukar informasi mengenai transaksi tersebut, seperti jumlah uang yang harus ditransfer dan rekening penerima.

Setelah semua informasi telah dipertukarkan dan divalidasi, bank-bank tersebut akan melakukan penyelesaian transaksi dengan memindahkan uang dari rekening nasabah pengirim ke rekening nasabah penerima. Proses ini biasanya memakan waktu beberapa jam atau bahkan beberapa hari tergantung pada jenis transaksi dan kebijakan bank yang terlibat.

Jenis Kliring

Terdapat dua jenis kliring yang umum digunakan dalam dunia perbankan, yaitu kliring elektronik dan manual.

  1. Kliring Elektronik

Kliring elektronik adalah proses kliring yang dilakukan secara otomatis oleh sistem komputer.

Dalam prosesnya, bank-bank yang terlibat dalam transaksi akan bertukar informasi mengenai transaksi melalui jaringan komputer yang terhubung secara online.

Keuntungannya adalah bahwa prosesnya lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan kliring manual.

Selain itu, juga lebih akurat dan aman karena semua informasi tercatat di dalam sistem komputer dan dapat dilacak dengan mudah.

  1. Kliring Manual

Kliring manual adalah proses kliring yang dilakukan secara manual dengan melibatkan staf bank yang melakukan verifikasi dan penyelesaian transaksi.

Dalam prosesnya, bank-bank yang terlibat dalam transaksi akan bertukar informasi mengenai transaksi melalui lembaran surat keterangan atau bukti transfer yang disampaikan langsung ke bank penerima.

Keuntungannya adalah bahwa prosesnya lebih murah dibandingkan dengan kliring elektronik, karena tidak memerlukan infrastruktur teknologi yang mahal.

Namun, kelemahannya adalah prosesnya lebih lambat dan rentan terhadap kesalahan manusia karena semua informasi harus dicatat dan diverifikasi secara manual.

Kliring di Indonesia

Di Indonesia, kliring diatur oleh Bank Indonesia (BI) sebagai regulator utama dalam sektor perbankan.

Bank Indonesia memiliki sistem kliring yang disebut Sistem Kliring Nasional (SKN) yang digunakan oleh bank-bank di Indonesia untuk menyelesaikan transaksi non-tunai.

Sistem Kliring Nasional (SKN)

Sistem Kliring Nasional (SKN) adalah sistem kliring yang digunakan oleh bank-bank di Indonesia untuk menyelesaikan transaksi non-tunai.

SKN adalah sistem kliring manual yang dilakukan melalui surat keterangan atau bukti transfer yang disampaikan langsung ke bank penerima.

Proses kliring dengan SKN biasanya memakan waktu 1-3 hari kerja tergantung pada jenis transaksi dan kebijakan bank yang terlibat.

Namun, sejak tahun 2017, Bank Indonesia telah melakukan upgrade pada sistem SKN dengan mengintegrasikan teknologi elektronik untuk mempercepat proses kliring.

Sistem Kliring Otomatis (SKO)

Sistem Kliring Otomatis (SKO) adalah sistem kliring elektronik yang digunakan oleh bank-bank di Indonesia untuk menyelesaikan transaksi non-tunai.

SKO lebih efisien dan cepat dibandingkan dengan SKN karena semua proses dilakukan secara otomatis oleh sistem komputer.

Proses kliring dengan SKO biasanya hanya memakan waktu beberapa jam, bahkan hanya beberapa menit tergantung pada jenis transaksi dan kebijakan bank yang terlibat.

SKO juga lebih akurat dan aman karena semua informasi tercatat di dalam sistem komputer dan dapat dilacak dengan mudah.

Manfaat Kliring

Berikut adalah beberapa manfaat yang penting bagi bank dan nasabah, antara lain:

  1. Mempercepat proses penyelesaian transaksi

Bisa mempercepat proses penyelesaian transaksi antar bank yang dilakukan melalui transaksi non-tunai, seperti transfer antar bank atau pembayaran melalui kartu kredit.

Dalam proses kliring, bank-bank yang terlibat dalam transaksi akan bertukar informasi mengenai transaksi tersebut, sehingga transaksi dapat diselesaikan dengan cepat dan akurat.

  1. Meningkatkan efisiensi dan akurasi transaksi

Mampu meningkatkan efisiensi dan akurasi transaksi karena semua informasi tercatat di dalam sistem komputer dan dapat dilacak dengan mudah.

Dalam kliring elektronik, semua proses dilakukan secara otomatis oleh sistem komputer sehingga mengurangi risiko kesalahan manusia.

  1. Menurunkan biaya transaksi

Dapat menurunkan biaya transaksi karena proses kliring lebih efisien dan cepat dibandingkan dengan metode manual.

Kliring elektronik juga memerlukan biaya yang lebih rendah karena tidak memerlukan infrastruktur teknologi yang mahal.

  1. Meningkatkan keamanan transaksi

Mampu meningkatkan keamanan transaksi karena semua informasi tercatat di dalam sistem komputer dan dapat dilacak dengan mudah.

Dalam kliring elektronik, transaksi dilakukan melalui jaringan yang aman dan terenkripsi sehingga mengurangi risiko penipuan dan kecurangan.

  1. Meningkatkan transparansi

Meningkatkan transparansi dalam proses penyelesaian transaksi karena semua informasi tercatat di dalam sistem komputer dan dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan.

Dengan demikian, kliring dapat membantu mencegah praktik-praktik yang tidak etis atau ilegal dalam transaksi keuangan.

Kesimpulan

Kliring adalah proses yang penting dalam dunia perbankan karena memungkinkan bank-bank untuk menyelesaikan transaksi antar bank yang dilakukan melalui transaksi non-tunai dengan cepat dan akurat.

Dalam kliring, bank-bank yang terlibat dalam transaksi akan bertukar informasi mengenai transaksi tersebut, sehingga transaksi dapat diselesaikan dengan efisien dan aman.

Di Indonesia, Bank Indonesia sebagai regulator utama dalam sektor perbankan memiliki sistem kliring yang disebut Sistem Kliring Nasional (SKN) dan Sistem Kliring Otomatis (SKO) yang digunakan oleh bank-bank di Indonesia untuk menyelesaikan transaksi non-tunai.

SKN adalah sistem kliring manual yang dilakukan melalui surat keterangan atau bukti transfer yang disampaikan langsung ke bank penerima, sedangkan SKO adalah sistem kliring elektronik yang dilakukan secara otomatis oleh sistem komputer.

Kliring memiliki beberapa manfaat yang penting bagi bank dan nasabah, antara lain mempercepat proses penyelesaian transaksi, meningkatkan efisiensi dan akurasi transaksi, menurunkan biaya transaksi, meningkatkan keamanan transaksi, dan meningkatkan transparansi.

Oleh karena itu, kliring perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan agar dapat memenuhi kebutuhan perbankan yang semakin kompleks dan dinamis.

Bagi Anda yang butuh informasi pinjaman uang tanpa perlu prosedur ribet, silakan ajukan Pinjaman Dana Tunai Gadai BPKB Mobil di inafina.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.