Dua Tempat Untuk Menggerakkan Uang Anda – Inafina.com

Dua Tempat Untuk Menggerakkan Uang Anda - inafina.com
Dua Tempat Untuk Menggerakkan Uang Anda – inafina.com

Di artikel “dua tempat untuk menggerakkan uang anda”, kali ini saya akan menjelaskan dua tempat yang disarankan untuk menggerakkan uang Anda, yaitu :

  1. Produk Keuangan
  2. Aset yang disewakan

Mari kita Bahas.

Dua Tempat untuk Menggerakkan Uang Anda

jika kita punya uang lebih sebaiknya

  1. Produk Keuangan

Anda mungkin sudah memasukkan uang Anda ke deposito. Dan mungkin deposito inilah produk keuangan yang paling serius pertama yang Anda miliki sekarang selain tabungan.

Tabungan pun mungkin Anda ambil terus uangnya. Jadi, yang benar-benar untuk investasi adalah deposito.

(Baca juga: Gadai BPKB Motor 1 Jam Cair)

Sekarang, kenapa Anda tidak coba untuk menaruh uang Anda ke tempat lain? Bukan berarti deposito tidak bagus.

Saya malah menyarankan Anda untuk lebih dahulu memiliki deposito sebagai produk investasi yang standar sebelum memiliki produk investasi lain. Cuma, kalau disuruh berhadapan dengan angka inflasi, Anda akan terdiam dan berpikir lagi.

Lalu yang jadi pertanyaan adalah produk apa yang bisa kita pilih selain deposito? Ada empat produk yang mungkin bisa Anda pertimbangkan.

Empat produk ini saya pilih melihat bahwa sebagai seorang pengusaha, Anda pasti banyak mencurahkan waktu ke usaha Anda sehingga produk investasi yang bisa dipilih sebaiknya adalah produk yang hasilnya tidak terlalu tinggi, tapi juga tidak terlalu rendah.

Maklum, sebagai pengusaha, Anda tentu tidak bisa memantau pergerakan investasi Anda secara terus-menerus, beda dengan karyawan yang mungkin memiliki waktu lebih banyak untuk terus melakukan monitoring investasinya.

Berikut adalah empat produk keuangan yang bisa Anda coba :

Reksadana

Pertama, saya sarankan Anda untuk masuk ke produk reksadana. Reksadana (selanjutnya kita singkat RD) adalah salah satu produk investasi, disini uang yang Anda investasikan dikelola oleh sebuah perusahaan Manajemen Investasi dengan cara memasukannya ke produk-produk investasi yang dianggap bisa memberikan keuntungan.

Ada empat macam reksadana, yaitu :

  • Reksadana pasar uang
  • Reksadana pendapatan tetap
  • Reksadana campuran
  • Reksadana saham

Sebagai start awal, Anda bisa memilih reksadana pendapatan tetap. Reksadana ini kebanyakan berinvestasi ke surat utang berupa obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, BUMN, dan perusahaan swasta. Hasil yang didapat biasanya bisa diatas suku bunga deposito.

Berinvestasi ke produk ini sangat penting karena sebagai pemilik bisnis, seperti yang saya bilang, biasanya Anda jarang berani berinvestasi ke produk keuangan.

Mungkin hanya ke deposito. Jadi masuk ke RD pendapatan tetap merupakan langkah awal untuk mencoba investasi di tempat lain yang hasilnya diharapkan lebih tinggi dari deposito.

Unit Link

Sebagai alternatif, Anda juga bisa memilih Unit Link. Unit Link ini sebenarnya mirip dengan Reksadana, hanya saja disini Anda mendapatkan proteksi.

Gambarannya seperti ini. Anda menyetorkan uang sebesar 500 ribu per bulan. Jumlah itu, selama beberapa tahun pertama akan dibagi dua.

Katakan dibagi 50 : 50, yang 50 pertama itu akan disetorkan ke perusahaan asuransi untuk membayari asuransi Anda, sementara yang 50 kedua akan dibayarkan ke perusahaan Manajemen Investasi untuk diinvestasikan, bisa ke produk pasar uang, pendapatan tetap, campuran atau saham.

Setelah beberapa tahun, mungkin saja uang Anda tidak lagi dibagi 50 : 50, tapi 100 persen untuk diinvestasikan ke Manajer Investasi.

Kalau suatu saat Anda mengalami resiko seperti kematian, Anda akan mendapatkan uang pertanggungan di luar investasi Anda dengan perusahaan Manajemen Investasi.

Unit link bisa dipilih kalau Anda ingin mengombinasikan investasi Anda dengan asuransi jiwa. Yang menerbitkan unit link adalah perusahaan asuransi jiwa, yang bekerjasama dengan perusahaan Manajemen Investasi untuk menginvestasikan uang Anda.

Sama seperti pada reksadana, sebagai langkah awal saya menyarankan Anda untuk memilih unit link pendapatan tetap. Hasilnya, diharapkan bisa lebih tinggi daripada bunga deposito.

Properti

Kalau uang Anda cukup, properti bisa jadi merupakan salah satu alternatif yang bisa Anda pilih. Jangan lupa bahwa hukum dasar properti dimanapun sama.

Ketika Anda membeli properti, harganya di masa depan diharapkan akan naik, karena jumlah penduduk meningkat sementara space untuk tinggal tidak mungkin bertambah.

Berapa hasil yang bisa diharapkan dari properti? Tergantung pada properti macam apa yang Anda pilih.

Ada rumah tinggal, ada apartemen, bahkan mungkin ruko. Akan tetapi, disini yang kita bicarakan tentunya adalah keuntungan yang akan Anda dapatkan ketika Anda menjual properti tersebut kelak, bertahun-tahun setelah Anda membelinya sekarang.

Sampai saat ini, rumah tinggal menjadi favorit utama pemburu investasi di bidang properti. Harga properti juga bervariasi, mulai dari rumah tinggal yang petak, rumah tinggal untuk keluarga muda, sampai rumah tinggal yang cukup besar ukurannya.

Jangan lupa bahwa dari tahun ke tahun banyak pengembang yang semakin tahu bagaimana caranya menarik minat pembeli.

Salah satu diantaranya adalah uang muka yang bisa dicicil, suku bunga ringan untuk tahun pertama, bahkan sering kali ada yang tanpa uang muka sama sekali.

Walaupun memang tidak ada sesuatu yang sifatnya gratisan di dunia ini, karena pasti si pengembang mungkin akan mendapatkan untung dari pos yang lain, tapi paling tidak, ini cukup menguntungkan buat Anda sebagai konsumen asal Anda tahu bagaimana cara memanfaatkannya dan hati-hati dalam memilih tawaran yang diberikan.

Apakah harga properti bisa turun? Tentu saja bisa. Cuma, dari yang selama ini kita lihat, turunnya harga properti sering kali disebabkan oleh hal-hal yang, kalau dalam bahasa inggris disebut silly.

Apakah saja itu? Beberapa diantaranya, salah pilih lokasi, tidak bebas banjir, ada hantunya, atau mungkin rawan kena gusur untuk pelebaran jalan, atau bisa saja ketika menjualnya si pemilik properti sedang BU (butuh uang) sehingga terpaksa menjual dengan harga murah.

Tidak ada dari alasan-alasan itu yang berhubungan dengan makin tingginya jumlah penduduk dibandingkan dengan space yang tersedia di negeri ini. Jadi tentu saja, secara jangka panjang, kita harapkan bahwa harga properti yang Anda beli akan naik.

Dan, properti inilah yang bisa menjadi salah satu alternatif Anda dalam mengembangkan uang yang didapatkan dari pembagian laba sebagai seorang pemilik bisnis.

Emas

Disini kita tidak bicara tentang emas perhiasan, tapi tentang emas batangan atau koin. Jangan lupa, tidak seperti uang rupiah yang tidak selalu diterima dimana-mana, emas merupakan alat tukar yang bisa diterima di hampir semua tempat di dunia.

Emas bukan hanya bagus untuk investasi, namun bisa juga untuk proteksi kalau terjadi sejumlah resiko pada keadaan ekonomi kita karena nilai emas pada umumnya naik bila terjadi satu dari tiga kondisi berikut.

  • Inflasi

Dimana-mana, semakin tinggi inflasi, semakin besar juga kecenderungan orang untuk membelanjakan uang tunainya, apalagi untuk dibelikan hard asset, seperti emas atau properti. Sebagai contoh, katakan Anda punya uang sebesar 100 juta, Anda ingin membeli rumah yang kebetulan berharga sama.

Nah, Anda mendengar bahwa bulan kemarin dan bulan ini serta bulan depan diperkirakan akan ada inflasi, harga rumah Anda nanti bisa jadi naik menjadi 105 juta. Apa yang Anda lakukan?

Beli, Anda tahu bahwa ketika harga rumah naik, uang tunai Anda tidak ikut bertambah. Semakin tinggi inflasi, semakin tinggi pula biasanya permintaan orang akan hard asset, termasuk emas.

Harapannya, jika Anda membeli emas sekarang, lalu terjadi inflasi, apalagi inflasi yang tinggi, emas Anda akan ikut naik karena permintaan dalam negeri terhadap emas akan meningkat.

  • Kenaikan harga dollar

Kenapa harga emas bisa naik kalau terjadi kenaikan harga dollar? Jangan lupa, sama seperti dollar yang diterima dimana-mana, emas adalah alat tukar yang juga bisa ditukar dimanapun di seluruh dunia.

Selain karena dipengaruhi oleh permintaan, harga emas juga ditentukan di negara lain yang tidak memiliki mata uang rupiah. Wajar saja ketika harga dollar naik, harga emas juga cenderung naik.

  • Perang atau kerusuhan yang berifat nasional

Ketika terjadi perang atau kerusuhan yang bersifat nasional, bank-bank mungkin tutup. Pemerintahan mungkin lumpuh.

Uang rupiah menjadi sulit didapat. Namun dalam hal ini, karena emas diterima dimanapun di seluruh dunia, harga emas akan meningkat karena emas menjadi alternatif alat tukar yang paling dicari pada saat perang atau kerusuhan karena emas dianggap lebih aman.

Sebagai gambaran, coba ambil uang 1000 rupiah dari dompet Anda. Dengan uang itu Anda bisa membelanjakan barang dan jasa seharga 1000 rupiah, lalu sekarang coba robek uang itu menjadi dua. Apakah setengah robekannya bisa dipakai untuk berbelanja? Jawabannya adalah tidak.

Sekarang anggap saja Anda punya emas batangan. Coba potong emas batangan Anda. Apakah setengan potongannya tetap bisa dipakai untuk alat tukar? Jawabannya bisa. Itulah alasannya kenapa emas menjadi alat tukar alternatif yang paling dicari.

Dari ketiga kondisi diatas, yang paling mungkin selalu terjadi adalah nomor satu, yaitu inflasi. Berarti, bisa dipastikan harga emas secara jangka panjang akan naik terus. Bahkan makin tinggi inflasi, makin tinggi juga harga emas.

Ketikan harga emas sudah itulah Anda bisa menjualnya. Itulah sebabnya saya katakan bahwa emas bisa menjadi produk investasi proteksi, yaitu produk investasi yang akan memproteksi Anda dari sejumlah resiko ekonomi di negeri ini.

  1. Aset yang disewakan

cara memutar uang agar beranak

Sekarang, anggap saja Anda sudah punya produk keuangan. Anda sudah punya deposito sebagi produk standar. Punya Reksadana pendapatan tetap. Juga punya unit link pendapatan tetap dan sudah berencana membeli properti dengan rajin melihat iklan di situs properti kandeb.com.

Sekarang, apakah itu cukup?

Untuk membuat uang Anda berkerja untuk Anda, selain produk keuangan, ada hal lain yang juga saya sarankan untuk anda miliki, yaitu aset yang disewakan.

Aset yang dapat Anda sewakan yaitu rumah, mobil, motor sampai gadget Anda bahkan bisa disewakan.

Satu hal lagi, aset yang Anda sewakan untuk keperluan bisnis biasanya bisa memberikan hasil rupiah yang lebih banyak dibandingkan kalau aset itu Anda sewakan untuk konsumsi.

Sebagai contoh, sebuah rumah seharga 200 juta yang disewakan untuk tempat tinggal (konsumsi) mungkin hanya bisa mendapatkan hasil sewa paling banyak sekitar 15 juta setahun.

Ini sama dengan hasil hasil sewa yang cuma sekitar 0,75% setahun. Namun, coba sewakan tempat itu untuk bisnis, pasti Anda tidak akan mau menyewakan dengan harga 15 juta setahun. Mungkin saja 15 juta (tetap saja kecil, hanya 1,25%).

Lebih kecil dari deposito tapi Anda masih mendapat keuntungan dari kenaikan nilai rumah di masa mendatang.

Sebagai saran, jangan hanya memutar uang Anda ke bisnis. Ketika Anda mendapatkan penghasilan berupa pembagian laba dari bisnis Anda.

Anda juga harus memutar uang itu agar tidak lagi berkerja sendirian untuk medapatkan uang. Yang harus dilakukan untuk mendapatkan uang masuk adalah dengan melakukan kerja tim. Jadi ada dua sumber daya yang sama-sama bekerja di keluarga Anda, yaitu di bisnis plus uang Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.