Bedakan Kebutuhan dan Keinginan, Penting ! – Inafina.com

Bedakan Kebutuhan dan Keinginan - inafina.com
Bedakan Kebutuhan dan Keinginan – inafina.com

Bedakan kebutuhan dan keinginan. Pernahkah Anda melihat orang yang profilnya persis sama dengan Anda? Oke, katakan saja Anda seorang wanita berusia 30an.

Anda seorang ibu rumah tangga. Suami Anda berusia 35 tahun, bekerja di sebuah perusahaan besar sebagai manajer.

Anda dikaruniai dua orang anak, satu masih duduk di kelas 1 SD dan yang satu lagi di TK. Anda tinggal di pinggiran sebuah kota yang cukup besar di Jawa. Katakan saja penghasilan Anda sekeluarga sekitar sekian juta rupiah perbulan.

Menariknya, Anda melihat ada seorang wanita yang profilnya sama seperti Anda. Berumur sekitar 30an, ibu rumah tangga, suami berusia 37 tahun yang bekerja sebagai manajer senior dengan penghasilan kurang lebih sama dengan keluarga Anda.

Mereka juga dikaruniai dua orang anak, yang pertama kelas 3 SD dan yang kedua mau masuk SD. Tempat tinggal mereka pun ternyata tidak jauh dari area Anda.

Apa yang membuat penasaran, keluarga yang Anda lihat itu – walaupun berpenghasilan kurang lebih sama dengan keluarga Anda – bisa memiliki gaya hidup yang serba berkecukupan.

Tidak mewah, tapi cukup. Mereka sepertinya tidak pernah kehabisan uang setiap tanggal 20, bisa mempunyai reksadana, dan selalu bisa membayar pengeluaran-pengeluarannya.

Sementara keluarga Anda, baru tanggal berapa uang sudah habis, rasanya penghasilan Anda tidak pernah cukup.

Pertanyaannya sekarang, kok bisa? Apa yang membedakannya?

Kalau dua keluarga memiliki penghasilan kurang lebih sama, usia sama, semua profilnya sama, tapi yang satu selalu bisa hidup berkecukupan sementara keluarga yang satu lagi tidak, biasanya keadaan ini disebabkan oleh perbedaan keinginan, bukan perbedaan kebutuhan.

Kebutuhan dua keluarga tersebut kurang lebih sama. Bahan pokok, transportasi, telepon, pulsa, hp dan seterusnya, pasti sama.

Pembedanya adalah keinginan yang tidak ada batasnya, sementara keluarga yang satu lagi tidak. Bisa juga dua keluarga tersebut memiliki keinginan yang sama banyaknya, tapi keluarga yang satu bisa mengendalikannya sehingga bisa memiliki tabungan dan deposito.

Sebaliknya, keluarga yang satunya lagi tidak bisa mengendalikan keinginan sehingga tidak bisa memiliki tabungan dan deposito.

Pentingnya Mengetahui Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan

gambar perbedaan kebutuhan dan keinginan

Masih bingung juga? sebenarnya apa sih perbedaan kebutuhan dan keinginan?

Dari segi bahasa, “butuh” adalah kata sifat yang menunjukkan bahwa Anda memang harus melakukan satu hal (apa pun itu) karena memang di-”butuh”-kan. Misalnya, membayar ini atau membayar itu yang memang menjadi kebutuhan.

Sebaliknya, “ingin” menunjukkan bahwa tindakan yang Anda lakukan lebih karena Anda memang meng-“ingin”-kannya.

Pada kenyataannya, “butuh” dan “ingin” juga memiliki perbedaan-perbedaan lain yang sering kali tidak kita sadari sehingga kita sering melanggarnya.

Pertama, “butuh” adalah satu hal yang harus kita prioritaskan, sementara “ingin” bisa dilakukan setelah yang ”butuh” terpenuhi.

Namun faktanya, kebanyakan kita sering kali memakai gaji untuk hal-hal yang memang kita “inginkan” terlebih dahulu sebelum membeli hal-hal yang kita “butuhkan”.

Jadi, pantas saja banyak orang yang sudah kehabisan uang bahkan sebelum mereka membeli kebutuhan-kebutuhannya. Ini terjadi karena mereka mendahulukan keinginan daripada kebutuhan.

Kedua “butuh” umumnya ada batasnya, tapi “ingin” biasanya tidak. Kebutuhan membeli bahan pokok, membayar transportasi, pulsa, HP, pasti ada batasan rupiahnya, jumlahnya pasti segitu-gitu saja.

Akan tetapi, “ingin”, biasanya tidak ada batasnya. Apapun yang Anda lihat di toko atau di mall saat ini bisa jadi Anda inginkan.

Bahkan setiap kali Anda datang ke toko atau mall, setiap kali itu juga biasanya keinginan Anda untuk membeli jadi besar.

Tidak ada jaminan bahwa keinginan Anda setiap bulan akan terus sama jumlahnya kalau dilihat dari rupiahnya.

Bisa jadi lebih besar pada bulan tertentu, menurun di bulan berikutnya, tapi meningkat dua kali dibanding bulan pertama pada bulan ketiga.

Baca Juga : Beli Rumah Murah Berkualitas Bagus? Kenapa Tidak

Jadi, kenapa gaji Anda sering kali habis? Pada beberapa kasus adalah karena kita, selain mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, juga memiliki keinginan tidak terbatas.

Padahal, kalau hanya difokuskan pada kebutuhan, biasanya gaji Anda cukup.

Ketiga, “butuh” biasanya tidak selalu Anda inginkan, dan “ingin” biasanya tidak selalu Anda “butuhkan”.

Apapun yang Anda beli karena Anda butuhkan seperti bahan pokok, pulsa, tagihan listrik dan lainnya tidak selalu Anda inginkan. Beberapa diantaranya bahkan tidak Anda inginkan sama sekali, tapi karena Anda butuh, ya Anda beli.

Sebaliknya, barang-barang yang Anda beli karena memang “ingin”, kadang-kadang tidak selalu Anda butuhkan, tetapi tetap Anda beli karena memang diinginkan.

Baju bagus misalnya (padahal baju Anda sudah penuh sampai satu lemari), HP keluaran terbaru, atau hal-hal semacam itu.

Agar Anda tidak kesulitan keuangan, maka prioritaskanlah kebutuhan daripada keinginan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.